6 Perbedaan Negara Demokrasi dengan Negara Otoriter serta Kelebihannya

Perbedaan Negara Demokrasi dengan Negara Otoriter - Kata demokrasi dan otoriter memang sudah tidak asing lagi di telinga kita, karena banyak negara juga menganut sistem demokrasi dan otoriter. Banyak sekali pengertian demokrasi dan otoriter secara umum ataupun menurut pendapat para ahli. Tentunya, perbedaan negara demokrasi dengan negara otoriter jelas berbeda dari segi apapun. Demokrasi sendiri berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti demos yaitu rakyat, sedangkan kratos yaitu suatu pemerintahan sehingga bisa diartikan bahwa demokrasi merupakan pemerintahan rakyat. Sedangkan negara otoriter disebut sebagai negara yang menganut sistem kerajaan dan yang berkuasa merupakan seorang raja.

Demokrasi menurut Abraham Lincoln merupakan pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Negara-negara yang menganut sistem demokrasi diantaranya yaitu Indonesia, Amerika Serikat, Australia dan Selandia Baru. Sedangkan otoriter merupakan kekuasaan yang dipegang oleh sekelompok orang dan sifatnya tidak terbatas mencakup seluruh kehidupan negara dan tidak ada sistematika pertanggungjawaban pemerintah. Negara yang menganut sistem otoriter diantaranya Brunei Darussalam, Thailand, Myanmar, Iran serta Korea Utara.

Nah, tahukan Anda perbedaan negara demokrasi dengan negara otoriter apabila di lihat dari sistem pemerintahannya? Jika Anda belum mengetahuinya, berikut ini akan dijelaskan perbedaan yang terlihat dan sangat berbeda dilihat dari sudut apapun.

Pemimpin Negara
Jika di negara demokrasi pergantian pemimpin negara dilakukan secara teratur dan siapa juga bisa menjadi presiden. Sedangkan negara otoriter, pergantian pemimpin dilakukan secara tidak teratur dan pemimpin negara memiliki wewenang penuh terhadap negara.

Pembagian Kekuasaan
Negara demokrasi menggunakan sistem pembagian kekuasaan secara eksekutif, legislatif dan yudikatif sedangkan negara otoriter menggunakan pemusatan kekuasaan.

Fungsi Hukum
Fungsi hukum negara demokrasi sebagai instrumen pelaksana kemauan rakyat, sedangkan pada negara otoriter fungsi hukum sebagai legitimasi program dari penguasa.

Perlindungan HAM
Negara demokrasi menggunakan perlindungan HAM kepada seluruh masyarakatnya, sedangkan negara otoriter tidak menggunakan adanya HAM sebagai perlindungan kepada masyarakatnya.

Kebebasan Pers
Negara demokrasi sangat menjunjung pers dan pengelolaan negara dan pemerintahan dilakukan secara terbuka sedangkan negara otoriter pemerintahannya lebih tertutup dan publik banyak yang tidak mengetahui.

Peran Partai Politik
Negara demokrasi memiliki peran politik sebagai rantai budaya politik meneruskan dari generasi sebelumnya ke generasi masa depan, sedangkan negara otoriter menggunakan sosialis yang pola pikirnya ditentukan oleh partai.

Setiap sistem pemerintahan yang di ambil oleh negara, tentu memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing. Kelebihan sistem negara demokrasi yaitu sistem pemerintahan lebih terbuka dan sangat menghargai HAM, kebebasan rakyat untuk memilih jalan hidupnya sendiri asalkan masih sejalan dengan kebijakan pemerintah. Sedangkan keuntungan negara otoriter yaitu pemimpin negara bisa mengatur semua kegiatan, perilaku dan lainnya dari orang yang sedang dipimpinnya. Pemimpin otoriter biasanya sudah tahu hal yang harus dan akan dilakukan dalam mencapai suatu tujuan yang baik dan buruk demi keberlangsungan negara.

Meskipun demikian, semua sistem pemerintahan itu baik untuk diterapkan asalkan harus melihat kondisi geografis, dan kondisi masyarakat serta masalah-masalah yang dihadapi sehingga perlu menggunakan sistem pemerintahan yang cocok untuk keberlangsungan negara.

Sekian informasi yang bisa di sampaikan mengenai perbedaan negara demokrasi dan negara otoriter. Semoga bisa bermanfaat untuk Anda semua. Terima kasih.