Inilah Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional - Apa saja perbedaan bank syariah dan bank konvensional? Tidak sedikit orang yang bertanya mengenai perbedaan antara kedua bank ini. Bank syariah dan bank konvensional sejatinya memiliki konsep yang berbeda. Bank syariah sendiri adalah bank yang sistem operasionalnya berdasarkan prinsip agama Islam maupun syariah. Berdasarkan prinsip dari agama Islam yang memiliki aturan untuk melarang riba atau sistem bunga yang memberatkan, sehingga ban syariah lebih beroperasi sesuai dengan kemitraan di semua aktivitas bisnis berdasarkan keadilan dan kesetaraan.

Ada beberapa perbedaan bank syariah dan bank konvensional yang perlu Anda ketahui, berdasarkan beberapa poin berikut ini :

1. Akad
Berdasarkan akad sendiri, bank syariah dan bank konvensional memiliki perjanjian atau akad yang berbeda sesuai dengan landasannya. Bank konvensional di buat sesuai dengan perjanjian yang berpatokan terhadap hukum positif, sedangkan akad atau perjanjian bank syariah di buat sesuai dengan hukum Islam. Bank syariah sendiri memiliki beragam macam ketentuan, seperti adanya rukun dan adanya syarat. Rukun yang dimaksudkan disini berupa penjual, pembeli, ijab qobul, harga dan barang. Sementara untuk syarat sendiri terdiri dari sifat barang ataupun jasa yang harus halal, dan juga harga barang ataupun jasa yang juga harus jelas.

2. Bunga dan Bagi Hasil
Perbedaan yang paling mencolok antara bank syariah dan bank konvensional merupakan sistem pada pendapatan usahanya. Bank syariah sendiri menerapkan sistem pendapatan usaha dengan sistem bagi hasil. Syariah sendiri mengharamkan riba dan lebih mendorong sistem bagi hasil. Walaupun keduanya bertujuan sama untuk memperoleh keuntungan dari pemilik dana, akan tetapi caranya berbeda. Adapun perbedaan antara bunga bank dan bagi hasil yaitu sebagai berikut :
  • Bagi hasil, biasanya jumlahnya di buat ketika waktu akad atau perjanjian berdasarkan pedoman yang berpatokan pada untung rugi. Besarnya bagi hasil ini disesuaikan berdasarkan besarnya keuntungan yang didapatkan. Sistem bagi hasil ini tergantung dari keuntungan proyek, sehingga apabila merugi maka kerugian tersebut ditanggung secara bersama oleh semua pihak. Sistem bagi hasil ini bisa meningkatkan pembagian laba berdasarkan peningkatan pendapatan.
  • Bunga bank, biasanya ditentukan saat waktu perjanjian berdasarkan asumsi untuk selalu untung. Besarnya persentase bunga bank disesuaikan dengan jumlah dari modal yang di kreditkan. Pembayaran bunga biasanya tetap tidak melihat untuk ataupun rugi. Pembayaran bunga tidak akan meningkat meskipun keuntungan semakin meningkat.
3. Dewan Pengawas
Perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah sendiri terdapat pada dewan pengawas. Dimana, bank syariah sendiri mewajibkan untuk menetapkan DPS atau Dewan Pengawas Syariah, sedangkan bank konvensional tidak menetapkan adanya dewan pengawas. DPS sendiri merupakan dewan berupa ulama dan pakar ekonomi yang memiliki pemahaman atau menguasai fiqh mu’amalah bertugas untuk mengawasi sistem operasional bank beserta semua produknya.

Sekian informasi yang bisa disampaikan mengenai perbedaan bank syariah dan bank konvensional. Semoga bisa bermanfaat untuk Anda semua. Terima kasih.